Thursday, August 19, 2010

H-5

ada yang bilang, wisuda merupakan momen bersejarah, hal paling ditunggu sama mahasiswa, tapi entah kenapa, wisuda sarjana ini, saya maleees banget!!
cuma sekedar mindahin tali di toga sama rektor kyknya repot deh..
pindahin sendiri aja yuuuk xp
mungkin karena aura wisuda udah nguap kali ya... secara saya sudah menganggur di rumah sktr 1,5 bulan! udah nunggu wisudanya lama, nunggu koassnya pun lama nian..
lagi sebel-sebelnya dan kesel-keselnya sama FKG UNPAD *maaf klo ada yg tersinggung*, saya baca sebuah kisah :

ada seorang Raja yang hidup sejahtera tanpa kekurangan. ia memiliki seorang penasihat yang bijak. sang penasihat selalu mengatakan bahwa takdir Allah pasti yang terbaik untuk kita. nasihat itu selalu terpatri di hati sang Raja. betul saja, seumur hidup Raja, ia selalu merasakan keindahan, kemewahan, dan kebahagiaan. maka Raja pun makin percaya akan nasihat itu.


suatu hari, ia mengupas sebuah apel untuk dimakan olehnya. suatu pekerjaan yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. akhirnya teririslah jarinya yang lentik itu. karena tidak pernah merasakan kesakitan, maka dipanggillah sang penasihat seraya menanyakan perihal musibah yang dialaminya.
"wahai penasihat, terangkan padaku apa yang terjadi dengan diriku hingga terluka? dengan luka ini, apakah memang benar bahwa takdir Allah pasti yang terbaik untuk kita?" tanya sang Raja.
menanggapi hal itu penasihat tetap mengatakan bahwa takdir Allah yang terbaik untuk kita.
"lalu mengapa aku begitu kesakitan? apa ini memang takdir yang baik?" timpal sang Raja. akhirnya penasihat pun dijebloskan ke penjara.


beberapa waktu berselang, Raja melakukan kegiatan rutinnya berburu di hutan. kali ini hanya ditemani prajuritnya tanpa kehadiran sang penasihat. ternyata Raja tersesat dan terpisah dengan rombogan prajuritnya. hingga ia masuk wilayah hutan yang dihuni sekumpulan suku pedalaman. saat itu suku pedalaman hendak memberikan persembahan untuk dewa merak berupa tumbal.
melihat ada seorang rupawan yang masuk ke wilayah mereka serta merta Raja yang tersesat ditangkap dan akan dijadikan tumbal.
"wahai baginda, aku menemukan seorang yang rupawan yang pantas untuk kita jadikan persembahan bagi Dewa Agung kita." kata seorang sesepuh kepada kepala suku.
"bawalah kemari dan perlihatkan padaku." kata kepala suku.


kepala suku melihat dengan seksama tubuh sang Raja sambil tersenyum puas. ia begitu bahagia karena bisa memberikan tumbal kepada Dewa orang yang tampan rupawan serta berkulit bersih dan mulus. namun ketika melihat luka di jari Raja, senyumnya langsung memudar. ia tidak ingin tumbalnya memiliki cacat sekalipun.
"orang ini cacat! kta tidak bisa memberikannya untuk dewa agung kita." kata kepala suku.
"tapi baginda, orang ini hanya memiliki cacat sedikit saja ditangannya." timpal yang lain.
"tidak bisa! ia memiliki cacat! ia tidak bisa dijadikan tumbal!" tegas kepala suku.
akhirnya Raja dibebaskan dengan terbirit-birit menuju jalan pulang.


berkat izin Allah, ia sampai di kerajaannya. hal yang pertama dilakukan adalah berlari menuju penjara tempat penasihat dikurung.
"wahai sahabatku, engkau benar!" ucap sang Raja sambil terengah-engah.
"apa maksud tuanku?" tanya penasihat sambil keheranan.
Raja pun menceritakan kejadian yang baru dialaminya. berkat lukanya, berkat kesakitan yang ia rasakan, berkat kesemuanya itu, ia terbebas dari maut. ya benar, takdir Allah pasti yang terbaik untuk kita.


sang penasihat langsung mengucapkan hamdalah.
"wahai Raja, aku mengalami yang terbaik dari Allah." kata penasihat.
"apa maksudmu? bukankah kau mengalami kesengsaraan selama di penjara?" tanya Raja.
"bukankah dengan aku di penjara, aku tidak ikut berburu bersama tuan? lalu bila aku ikut niscaya akulah yang akan mereka pilih untuk menjadi tumbal mereka?" jelas penasihat.
sekali lagi, takdir Allah pasti yang terbaik untuk kita :)

No comments:

Post a Comment