Saturday, July 03, 2010

Kanker Payudara

Proses tumbuh kembang payudara antara lain dipengaruhi oleh aktifitas hormon, khususnya hormon estrogen. Di Indonesia, kanker payudara menempati urutan ke-2 dari jenis kanker yang menyerang wanita.

Untuk mendeteksi perlu dilakukan SADARI (perikSA payuDAra sendiRI). Sebaiknya dilakukan berbaring. Dengan jari-jari II-IV bagian tengan dan kaudal dilakukan palpasi (perabaan) seluruh payudara secara sistematis; dari atas kebawah dari pusat (papila) ketepi. Jika meraba adanya tumor atau kelainan secepatnya konsultasi ke dokter. Untuk wanita di atas 40 tahun dianjurkan untuk tidak lupa memeriksakan ini tiap bulan.

Pemeriksaan Penunjang
* Mammografi
Adanya proses keganasan akan memberikan tanda primer dan sekunder. Tanda primer berupa fibrosis reaktif, mikrokalsifikasi. Tanda sekunder berupa retraksi, penebalan kulit, bertambahnya vaskularisasi, perubahan posisi papilladan areola dan adanya bridge of tumor, keadaan daerah tumor dan jaringan fibroglanduler tidak teratur, infiltrasi dalam jaringan lunak di belakang mamae dan adanya metastasis ke kelenjar.
Mammografi ini dapat mendeteksi tumor yang secara palpasi tidak teraba, jadi sangat baik untuk diagnosis dini dan screening.


* USG
USG terutama berperan untuk payudara yang padat, yang biasanya ditemukan pada wanita muda. USG juga bermanfaat dalam membedakan jenis tumor solid atau kistik, biasanya di temukan kista sebesar 1-2 cm.


* CT Scan
Tidak banyak berperan pada kanker payudara, karena selain radiasi yang besar juga relative biaya mahal. Hanya bermanfaat pada lesi yang dalam atau deep situation menempel pada chest wall dimana pemeriksaan dengan USG maupun mammo agak sulit memperkirakan besarnya.


* MRI
Tidak banyak berperan pada kanker payudara, kecuali pada golongan resiko tinggi.
Payudara wanita mempunyai 3 tahapan :
1. Evolution or Development, usia 13-25 tahun
2. Functional Prime, usia 25-32 tahun
3. Devolution or Permanent Degeneration, usia >32 tahun

Gejala klinik dari kanker payudara :
* benjolan di payudara atau ketiak
* perubahan bentuk dan ukuran payudara
* kerutan atau lekuk pada payudara
* puting payudara tertekuk ke dalam
* perdarahan atau keluar cairan abnormal dari puting payudara

Penyebab dan faktor resiko :
~ usia
~ pernah menderita kanker payudara
~ pernah menderita penyakit payudara non-kanker
~ riwayat keluarga yang pernah menderita kanker payudara
~ faktor genetik dan hormonal
~ bahan kimia
~ penyinaran
~ pemakaian alkohol
~ obesitas pasca menopause

Melalui pemeriksaan mammograms, kanker payudara dikategorikan menjadi :
1. Kanker payudara non invasive;
terjadi pada kantung susu dan puting, atau disebut DCIS (ductal carcinoma in situ), dimana kanker belum menyebar ke bagian luar jaringan kantung susu.
2. Kanker payudara invasive;
kanker yang telah menyebar keluar bagian kantung susu dan menyerang jaringan sekitarnya bahkan dapat menyebabkan metastase kebagian tubuh lainnya melalui peredaran darah.

Berdasarkan WHO Histological Classification of breast tumor, kanker payudara diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Non-invasif karsinoma
    • Non-invasif duktal karsinoma
    • Lobular karsinoma in situ
  2. Invasif karsinoma
    • Invasif duktal karsinoma
      • Papilobular karsinoma
      • Solid-tubular karsinoma
      • Scirrhous karsinoma
      • Special types
      • Mucinous karsinoma
      • Medulare karsinoma
    • Invasif lobular karsinoma
      • Adenoid cystic karsinoma
      • karsinoma sel squamos
      • karsinoma sel spindel
      • Apocrin karsinoma
      • Karsinoma dengan metaplasia kartilago atau osseus metaplasia
      • Tubular karsinoma
      • Sekretori karsinoma
      • Lainnya
  3. Paget's Disease
Sistem TNM
TNM merupakan singkatan dari "T" yaitu tumor size atau ukuran tumor,
"N" yaitu node atau kelenjar getah bening regional dan "M" yaitu metastasis atau penyebaran jauh. Ketiga faktor T, N, dan M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA). Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut:
  • T (tumor size), ukuran tumor:
    • T 0: tidak ditemukan tumor primer
    • T 1: ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang
    • T 2: ukuran tumor diameter antara 2-5 cm
    • T 3: ukuran tumor diameter > 5 cm
    • T 4: ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama
  • N (node), kelenjar getah bening regional (kgb):
    • N 0: tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak/aksilla
    • N 1: ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
    • N 2: ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
    • N 3: ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb di mammary interna di dekat tulang sternum
  • M (metastasis), penyebaran jauh:
    • M x: metastasis jauh belum dapat dinilai
    • M 0: tidak terdapat metastasis jauh
    • M 1: terdapat metastasis jauh
Setelah masing-masing faktor T, N, dan M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabung dan akan diperoleh stadium kanker sebagai berikut:
  • Stadium 0: T0 N0 M0
  • Stadium 1: T1 N0 M0
  • Stadium II A: T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0
  • Stadium II B: T2 N1 M0 / T3 N0 M0
  • Stadium III A: T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 N2 M0/T3 N1 M0/T2 N2 M0
  • Stadium III B: T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0
  • Stadium III C: Tiap T N3 M0
  • Stadium IV: Tiap T-Tiap N-M1

No comments:

Post a Comment